SD3 Saung Baduy sedang beraksi |
Bekerjasama dulu, baru berkompetisi
Jaman sekarang tuh jaman persaingan, sampai ada istilah persaingan ketat segala, semua berlomba-lomba menjadi nomor satu, dengan menggunakan segala cara agar bisa menduduki posisi terdepan atau teratas, iya kalo dengan cara-caranya baik, dan iya kalo perlombaannya adalah untuk kebaikan, jika dengan cara licik dan perlombaan keburukan? Kita harus berfikir dua kali untuk melakukan hal dan cara itu.
Perlombaan
terjadi di setiap lini kehidupan, disadari atau tidak setiap saat kita
berlomba, pun dengan sang waktu.
Dalam dunia
pendidikan saya pikir perlombaan dibutuhkan untuk mengukur sampai di mana
kompetensi yang sudah kita capai dalam
“Tumbuh” atau “Berkembang” , ya! Untuk mengukur, tapi jangan lupa juga harus
mengakar.
Di lingkup yang
lebih kecil, yaitu kelas, proses
mengukur dan agar mengakar saya coba lakukan dengan mengajak anak-anak
mengenali dan menggali potensi
masing-masing, kelebihan dan kekurangan yang mereka rasakan, agar bisa
mengoptimalkan kelebihannya dan menutupi kekurangannya.
Saya sepakat
untuk mengenalkan dan mengajak mereka melakukan kerjasama dulu antar teman,
lalu setelah itu baru berkompetisi atau bersaing setelah sebelumnya juga
menyampaikan dalam kompetisi itu sudah pasti bakal ada yang menang dan kalah,
jika menang jangan sombong dan tinggi hati, jika kalah jangan rendah diri dan
kecil hati. Kemenangan itu penting tapi proses yang baik untuk mencapai
kemenangan itu jauh lebih penting.
Hari ini saya
mendapatkan contoh kongkrit bekerjasama
dulu baru berkompetisi dari aktivitas
outbound anak-anak SD3, aktivitas outbound selama ini efektif untuk pembentukan
karakter secara sehat dan menyenangkan.
Anak-anak
dikumpulkan di lapangan depan kelas, berbanjar dan membentuk barisan, melakukan
pemanasan sebelum aktivitas outbound di tanah lapang bekas sawah yang sedang kering
kerontang dan belah-belah.
Di tengah lapang
sudah siap landasan lomba sebanyak empat lintasan berbentuk garis zigzag seperti huruf “Z”, anak-anak dibagi ke
dalam beberapa kelompok, tiap kelompok rata-rata beranggotakan empat orang
dengan komposisi postur tubuh antara yang tinggi dan pendek serta yang berat
badannya berat dan ringan seimbang, supaya jika dilombakan berimbang antar
kelompok. Setelah mendapatkan kelompoknya masing-masing, fasilitator
menyampaikan peraturan dan prosedur lombanya.
“Teman-teman,
sudah punya kelompok masing-masing, kita akan berlomba antar kelompok, siapa
yang menyelesaikan duluan dan sesuai
aturan, itulah pemenangnya”.
Fasilitator
hanya memberi gambaran dan prosedur
secara umum, Tiap kelompok diharuskan menggotong anggota kelompoknya secara
bergantian, sampai semuanya mendapat giliran digotong dan tiba di garis finish, jangan sampai ada
yang jatuh. Taktik dan strateginya diserahkan untuk dipikirkan tiap-tiap kelompok,
mulai dari bagaimana cara menggotong temannya, siapa yang duluan digotong
sampai berhitung komposisi dan tenaga kelompok untuk memenangkan perlombaan.
Persiapan dan Simulasi
Sebelum lomba
dimulai, anak-anak diberikan waktu secukupnya untuk mendiskusikan antar
temannya tentang taktik dan strategi untuk memenangkan pertandingan, juga
simulasinya, ini penting agar ketika berlomba anak-anak punya gambaran yang
jelas, rasional, bisa terukur. Simulasi juga perlu untuk memantapkan kesiapan
dan kesigapan anak-anak
Salam Hangat Jabat Erat
@artridwan
Blogger, Fasilitator Sekolah Alam
Salam Hangat Jabat Erat
@artridwan
Blogger, Fasilitator Sekolah Alam
Labels:
Catatan Harian,
Edukasi,
Menulis,
Outbound,
Sekolah Alam,
Sekolah Alam Tangerang
Thanks for reading Bekerjasama dulu, baru berkompetisi. Please share...!
0 Comment for "Bekerjasama dulu, baru berkompetisi"