sharing is caring

Mengintip kreativitas Guru Kreatif

Finalis Guru Kreatif. Foto : Agoes Patub BN

 Oleh : Agoes Patub BN
Jika anda seorang guru, apalagi sudah bersertifikasi, apa yang akan Anda lakukan dengan segera untuk melakukan hal-hal konkret untuk menjadi Guru yang benar-benar Kreatif?  Menjadi Guru Kreatif tidak harus mahal, tidak butuh waktu lama dan guru dengan jenjang pendidikan dan bidang ampu mata ajar apa saja dapat dengan mudah menerapkan. Tulisan berikut ini adalah beberapa kisah tahapan yang pernah dilakukan penulis dalam bentuk langkah-langkah nyata untuk menjadi guru kreatif yang sebenarnya. Semua harus didasari dengan niat, tekad dan kerja sangat keras untuk mewujudkannya
 

1. Mulailah dari rajin menulis catatan harian mengajar/diary. 
Cobalah untuk secara tekun menulis setiap hari, setiap selesai mengajar tentang kejadian apa yang hari itu dialami di kelas, misalnya tingkah polah siswa, suasana hati saat mengajar pada hari itu, psikologis siswa, hal-hal apa yang kurang menarik dan diminati siswa pada saat mengajar dan seterusnya. Siapkan satu buku khusus atau catat dalam memo handphone. Dari langkah sederhana ini, guru akan mulai terbiasa ‘menulis apa saja yang telah dilakukan dan dilalui’, sebelum menuju tahap ‘menulis apa saja yang dipikirkan dan akan diciptakan’.

 2. Tertib dokumentasi mengajar. 
Selain berupa tulisan harian, cobalah secara tekun mendokumentasikan semua kegiatan mengajar dalam bentuk suara, gambar/foto dan video menggunakan media rekam audio/visual dari yang paling sederhana menggunakan HP sampai dengan video recorder. Dalam tahap ini, guru akan terbiasa secara aktif mengevaluasi dirinya dalam mengajar dengan bahan ‘melihat dirinya saat mengajar’ dalam rekaman, dan berguna sebagai ‘arsip abadi’ si guru yang kelak dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi guru-guru lainnya.  

3. Rajin mengunjungi Pameran, Pertunjukan dan Diskusi. 
Usahakan minimal 1 bulan sekali untuk aktif mengunjungi Pameran hal apa saja (pameran pendidikan, sains dan teknologi, kuliner, kerajinan, seni rupa, koleksi barang antik dsb), pertunjukan apa saja (tari, musik, dongeng, teater, puisi, film, lawak dsb) maupun diskusi dan dialog dengan tema apa saja dari kalangan mana saja (pendidikan, dialog antar agama, seni dan budaya, film, sastra dan sebagainya).
Dengan mengunjungi diskusi/dialog, kita dituntut aktif untuk berpikir kritis dan sharing tidak hanya duduk, dengar dan ‘satu arah’.  Untuk mengakses agenda-agenda kegiatan ini, dengan teknologi internet/browsing dapat menjadi solusinya. Tinggal kemauan kita untuk mau dan maju yang menjadi peran penting dalam melaksanakannya. 

 4. Menyediakan waktu khusus untuk memproduksi karya kreatif atau media dan bahan ajar inovatif.  
Banyak guru yang tidak pernah sempat atau lupa menyediakan waktu khusus misalnya minimal 2 jam dalam seminggu untuk ‘menjadi dirinya sendiri’ dan berkreasi sesuai minat atau bakat yang dimilikinya. Hal ini sangat penting artinya bagi guru yang benar-benar ingin mulai menjadi kreatif dengan menggali dan mengembangkan potensinya, misalnya dengan membuat kerajinan tangan dari limbah plastik, lukisan, lagu/musik, karya tulis ilmiah/fiksi, animasi dsb. Selanjutnya, buatlah jadwal rutin dengan tertib untuk terus meluangkan waktunya. Dari tahap ini, selanjutnya guru kemudian dapat terus terstimulasi untuk membuat sebuah media ajar inovatif bersumber dari bakat maupun minatnya. Misalnya dengan membuat media ajar matematika berbentuk lagu/musik, media ajar sains dari limbah-limbah plastik, media ajar bahasa dengan sebuah novel/puisi karya si guru dst. Tentu saja ini lebih menarik bagi siswa, karena sebagai sebuah karya sang guru sendiri, dapat menimbulkan rasa penasaran siswa. Setiap bakat/minat, jika tidak disediakan waktu khusus untuk menggalinya, ia akan tetap menjadi potensi terpendam.

5. Rajin mengikuti berbagai Perlombaan apapun. Seperti yang penulis lakukan, mengikuti agenda-agenda lomba apapun dengan tujuan utama bukan menang atau kalah, tetapi menguji kompetensi kita dan mengetahui kemampuan kita. Juga belajar memenej waktu sesuai deadline lomba, membuka wawasan kita dari aturan-aturan dan hasil lomba, link sesama peserta lomba dan tentu saja kemampuan dan semangat kejuangan kita akan semakin meningkat.

 6. Mengolah Kemasan dan Cara Mengajar yang menarik.  
Cobalah mengubah atau mengolah cara mengajar. Misalnya cara mengajar dengan lesehan, membuat formasi tempat duduk di kelas membentuk sebuah huruf/angka, menggunakan kostum atau properti pelengkap sesuai tema materi pada saaat mengajar, menghadirkan guest/tamu yang ahli di bidang yang sedang diajarkan, meningkatkan sens of humor, memulai pelajaran dengan games seru, menonton film pendidikan dan sebagainya.

7. Pantang Menyerah dan Terus Mencoba. 
Guru Kreatif ketika gagal dalam menjalani tahap-tahap tersebut diatas justru akan semakin tertantang dan makin pantang menyerah. Karena mentalnya yang ingin terus mencoba hal-hal baru yang akan melengkapi profesionalitas sesungguhnya sebagai figur guru masa depan yang dinanti dan digemari siswa Indonesia.   Ingatlah! Berbeda itu Kreatif. Berbeda dan menjadi guru yang ‘tidak biasa’ dengan tahapan-tahapan awal di atas, adalah permulaan baik untuk menjadi Kreatif. Dan biasanya, godaan yang akan mengganggu dalam proses pelaksanaannya adalah seolah-olah Anda sulit membagi waktu (padahal tidak dan bisa!), cibiran dari teman sesama guru yang sebetulnya hanya ‘iri terselubung’ kepada Anda, seolah-olah Anda merasa tidak ada yang mendukung, timbul penyakit dalam hati Anda mengatakan begini : “Ngapain susah-susah kreatif, jika tidak ada kenaikan gaji karenanya”. Ingatlah bahwa ukuran ‘upah’ menjadi guru kreatif adalah mendapatkan dedikasi utuh dan pengalaman nyata untuk terus berproses menjadi guru dengan kreativitas yang selalu ‘menyala’. Ia akan menjadi nilai kehidupan bermutu yang dapat dibagikan dari generasi ke generasi sepanjang zaman.  
Jaya dan Kreatiflah Guru Indonesia!
Disarikan dari Makalah dengan judul:
 “MENJADI GURU KREATIF SEBENARNYA”
Oleh : Agus B. Nugroho / Agoes’Patub’BN.
(Guru Kreatif di SD Muhammadiyah Condongcatur Grup di Kadisoka Yogyakarta,
Nominator 10 Guru Kreatif SD se-Jawa Bali 2008 versi UNIKA Semarang,
Peringkat-4 “Teacher of The Year 2011” Prop. DIY  versi  penerbit Erlangga
Juara-3 Lomba Penulisan Artikel Guru Inovatif se-Indonesia di Purwokerto Jateng 2010,
Juara-1 Lomba Cipta Lagu Anak2 ttg Lingkungan Hidup – KemenLH Jakarta 2005,
Juara 3 Lomba Musik Kreatif se Jateng DIY-Festival Kesenian Yogyakarta 1998,
Juara 3 Lomba JingleHari AIDS Sedunia-PKBI Yogyakarta 1996 dll )

Profil dan Curriculum Vitae Agoes Patub BN bisa dibaca selengkapnya  di sini
Labels: Catatan Harian, Edukasi, Seni Budaya

Thanks for reading Mengintip kreativitas Guru Kreatif. Please share...!

0 Comment for "Mengintip kreativitas Guru Kreatif"

@artridwan | www.artridwan.com. Diberdayakan oleh Blogger.
Back To Top